Selasa, 12 April 2016

Keseruan THEATRE (Hari Pertama)

Hai-hai lagi.. Kali ini aku mau menepati janjiku buat posting soal THEATRE meskipun sampai saat aku nulis ini, yang baca posku yang itu baru 2 orang dan itu juga temenku.

Dulu, aku sempat nolak buat diikutin THEATRE sama Mamaku karena biayanya yang cukup mahal. Tapi Mama bilang it's okay. Jadilah aku terdaftar sebagai perserta THEATRE dan aku enggak pernah menyesali hal itu. Justru kebalikannya, aku bersyukur sekali karena bisa ikut THEATRE. Alasan lain aku enggak mau ikutan karena aku bakalan jauh sama orang tuaku selama 3 hari. Soalnya, aku anak tunggal dan selama ini deket terus sama orang tuaku. Jadi sepertinya, enggak ketemu mereka 3 hari itu bakalan sulit deh..

Okay.. Awalannya enggak akan panjang. Yuk langsung ke ceritanya.. *Wuuusshh*




Kamis, 29 Mei 2014
Pagi ini, aku bangunnya enggak males-malesan dulu, rebahan bentar lagi dulu, atau duduk dulu, melainkan langsung loncat dan lari ke kamar mandi saking excitednya. Hari ini, adalah hari yang paling ditunggu-tunggu.

Setelah persiapanku selesai, aku langsung diantar kedua orang tuaku ke Kantor Mizan Publishing House di Ujung Dunia Berung.
Pagi ini, hari ini, aku akan menjemput sebuah pengalaman yang tak akan pernah terlupakan.

Perjalanan dari rumahku yang berada di kabupaten Bandung ke kantor DAR! Mizan memakan waktu kurang lebih 2 jam.

Sampai sana, aku langsung deg-degan dan gugup entah mengapa.

Di halaman kantor DAR! Mizan, udah ada tenda biru yang disiapkan buat daftar ulang perserta. Setelah daftar ulang, aku dikasih tas warna putih yang di satu sisinya bertuliskan, "You can't buy HAPPINESS but you can buy BOOKS (Which is kind of the same thing)" dan sisi satunya lagi bertuliskan, "Write what disturbs you, what you fear, what you have not been willing to speak about. Be willing to be open". Di dalamnya ada voucher buku 100.000, nametag, pulpen, buku KKJD, buku tulis Maimie yang gak bergaris, dan buku tulis THEATRE yang di dalamnya ada tata terbib, rundown acara, dan susunan panitia THEATRE.

Habis itu aku diperbolehkan masuk ke kantornya. Daaaaan~ di dalam sana seru banget! Banyak rak-rak yang penuh dengan buku KKPK, Fantasteen, PBC, dan lainnya. Kalau aku enggak terlalu gugup-gugup amat waktu itu, mungkin aku udah nyambar beberapa buku di sana buat dibaca. Pokoknya tempatnya asyik. Enggak kerasa kalau sebenernya ini kantor. Kantornya keliatan kreatif, sama kayak orang-orang yang kerja di dalamnya. Hweheheheh~

Udah banyak anak di dalam sana waktu aku masuk. Tapi aku belum bisa gabung sama mereka karena aku harus pemeriksaan medis dulu.

Dari hasil pemeriksaan medis, nametagku dipasangin pita hijau sama kak Putri. Mungkin buat tanda kalau aku cukup rentan buat sakit selama acara.

Setelah keluar dari ruang pemeriksaan medis, aku baru gabung dengan teman-teman yang lain. Duduk ala lesehan di karpet yang warnanya biru tua. Di situ, aku kenalan sama dua orang di samping kiriku. Renata dan Alfia.



Setelah ada sambutan dari kak Anjar yang jadi host, ada materi pertama dari kak Benny tentang penerbitan. Kak Benny jelasin jenis naskah yang bagus dan disukai sama editor itu kayak apa. Aku banyak banget ngakaknya waktu itu karena kak Benny pembawaan materinya kocak. "Kalo bikin naskah, boleh namanya pake nama samaran. Misalnya kak Benny, nama samarannya Kai EXO". Wuiiiih kak Benny jadi Kai EXO?? Bagai inti bumi dan matahari ya.. (Amppuuun kak Benny.. Canda aja.. Oh ya kak, aku udah punya nama samaran nih. Tapi kayaknya bukan I'm Farelo deh, mungkin diganti jadi Fareliva. Oke gak?) *padahal kak Benny belum tentu baca posku*.

Materi 1: Naskah Yang Bagus
  1. Judul dan nama penulis
  2. Sinopsis
  3. Daftar isi
  4. Deskripsi tokoh
  5. Profil Penulis
  6. Halaman dari bab 1 sampai terakhir
Materinya kak Benny waktu itu, sukses buat aku rileks setelah deg-degan dari awal menginjakkan kaki di area kantor DAR! Mizan ini. Hebat deh kak Benny..
Setelah kak Benny, ada kak Rama dari lini anak-anak yang memperkenalkan kami dengan seri-seri buku untuk anak-anak sampai remaja yang diterbitkan oleh DAR! Mizan. Ada KKPK, Cookidz, Travela, KKJD, PBC, Fantasteen, dan kalau ada yang lain lagi aku enggak inget.
Dilanjut lagi dengan kak Moemoe dari lini Fantasteen dan kak Kulniya Sally. Pokoknya waktu itu perkenalan-perkenalan panitia.

Sambutan dari Kak Anjar

Habis itu kami diajak keliling ke ruang percetakannya Mizan. Karena hari ini hari libur, tentunya banyak pekerja yang enggak masuk dan banyak juga mesin yang enggak dinyalain. Dari awal, kakak-kakak panitia mewanti-wanti kami buat enggak nyentuh apapun di sana biar enggak ada yang celaka. Tapi, aku yang bandel, nyentuh salah satu mesin pake ujung jariku, lantas ketawa jahat dalam hati.

Kebetulan saat itu ada buku KKPK yang lagi dicetak. Buku KKPK-nya Aurada dan Auradanya sendiri juga ada di sana. Hohohoho.. keren.

Puas keliling-keliling liat mesin pencetak buku dan sampul, kami kembali lagi ke gedung buat pembagian kloter bus. Aku kebagian bis 1. Bisnya unik. Karena bisnya bis tentara, enggak ada bagasinya. Karena tentara yang ke medan tempurkan enggak akan rempong nyariin barangnya di bagasi pas turunkan? Jadi mereka terbiasa buat memangku barang mereka sendiri. Terus kami mangku barang-barang kami? Oh, syukurnya enggak. Karena bagian kursi belakang bis kosong, koper-koper kami di tumpuk di sana. Oh ya, setirnya juga ada di kiri, bukan di kanan.

Aku duduk sama kak Muthi karena dari tadi di percetakan kami udah ngobrol-ngobrol banyak dan ngobrol-ngobrolnya diterusin di bis. Kami cerita terus sampe enggak nyadar kalau udah nyampe wisma PUSSENIF. Huohohoho.. Asik juga ngobrolnya.

Sesaat setelah turun, kami disuruh baris. Sekarang waktunya pembagian kamar. Aku kebagian kamar Lucid Dream dan sekamar sama Intan dan Arum.



Kamarnya sederhana. Ada 2 tempat tidur, Satu tempat tidur jomblo single, satu lagi tempat tidur tingkat. Karena badanku paling gede, aku dapet tempat tidur single. Intan ngisi tempat tidur yang bawah dan Arum yang di atas karena badannya paling unyu-unyu di antara kami bertiga.
Di sini juga ada satu meja sama lemari yang keliatan rusak karena satu pintunya kayak dicakar sesuatu atau dirobek sesuatu. Hmm.. agak serem yah?

Arum sama Intan cerita kalau dulu KPCI di hotel berbintang. Yea, pulang dari THEATRE aku baca cerita-cerita anak-anak KPCI. Memang sih mewah banget.. Tapi mau seberapa mahal THEATRE ini kalo tempat nginepnya sekelas sama Twin Plaza Hotel?? :'v
Oh ya, Intan sama Arum ikutan THEATRE gratis karena mereka adalah salah satu pemenang 20 besar lomba Berkarya Bersama BNI Taplus Anak. Jadi di THEATRE itu, 20 orang bayar, 20 orang lagi pemenang lomba.

Kami diberi waktu istirahat di kamar sampe jam 13.15. Tapi karena keasyikan ngobrol di kamar, kami baru sadar kalo jam udah menunjukkan pukul 13.20. Kami telat 5 menit!! Dengan buru-buru kami bertiga keluar kamar. Eeh.. ternyata yang lain juga belum kumpul semua. Lega..

Kami dipersilahkan ngambil makanan dalam bentuk prasmanan. Waktu makan ada seseorang teman yang enggak aku inget siapa, nanyain apa aku tau kak Izzati apa enggak. Kak Izzati?? Kenaaaaaal doooongss! Salah satu penyebab kenapa aku antusias banget ikut acara ini adalah dia. Bisa dibilang aku ngefans sama kak Izzati sih. Heheh. Tapi karena waktu itu belum akrab-akrab banget sama yang nanya, aku cuma ngangguk aja. "Itu kak Izzati!" jarinya nunjuk seseorang yang berdiri beberapa meter dari kami. Aku langsung freeze di tempat. "Iya itu kak Izzati!" aku awalnya ingin banget ngeletakin piringku di kursi dan datengin kak Izzati. Tapi liat yang lain biasa dan diem aja, aku juga jadi ikutan diem dan ngelanjutin makan.

Setelah semua dari kami selesai makan, kak Anjar nyuruh kami berbaris di halaman depan buat games. Games perkenalan. Jadi kami harus menghafal nama, TTL, dan kota teman di sebelah kanan dan kiri kami. Waktu itu aku kenalan sama Alya di sebelah kananku, Fatimah di sebelah kiriku, dan Sekar di depan Fatimah.

Setelah selesai kenalan, kami segera dipandu ke kelas kami. Tempat materi kedua akan disampaikan. Sayangnya, aku yang lelet enggak ngedapetin meja-meja di barisan terdepan. Jadinya aku duduk di meja barisan belakang. Hiiiks..

Materi kedua itu dari kak Izzati. Materinya tentang mengolah ide. Kata kak Izzati, ide adalah sumber cerita, ide bisa datang dari mana aja..

Materi 2: Mengolah Ide
Tulisan lahir dari ide => ide bisa didapat dengan;
  1. Mempertajam panca indera
  2. Menulis hal-hal yang kita sukai
  3. Menulis hal-hal yang membuat kita "Gelisah" / "Penasaran"
  4. Berimajinasi
Mengolah Ide:
  1. Catat
  2. Kumpulkan
  3. Dan sortir!
IDE => Kurungkan Dalam Kerangka!
  1. Pembuka; ide tentang tokoh
  2. Isi; ide tentang konflik
  3. Penutup; ide tentang ending
 Writer's Block?
  1. Writer's Block = Mentok
  2. Kenali gejalanya dan obati
  3. Rehat (Jaga jarak itu penting)
  4. Diskusikan
Kami bukan hanya belajar aja waktu itu, kami juga diminta kak Izzati buat menuliskan ide yang bisa kami dapat dari lingkungan di sekitar kami. Lalu kami disuruh membuat versi kerangka pembuka, isi, dan akhir. Ada beberapa tulisan perserta yang dibacain kak Izzati. Yang dibacain itu punyanya Qanita, Tsabita alias Tata alias Tata Star Oh Yeah, kak Wheza, sama Rafid. Jujur aja waktu itu aku sempet stress karena enggak tau mau nulisin apa. Yaiyalah, aku yang udah lama banget enggak nulisin cerita maupun sekedar mencari ide, tiba-tiba sekarang disuruh nulisin ide secara spontan. Tapi untungnya aku bisa dan malah menemukan ide untuk novel kedua (atau pertama jika naskah novel pertamaku yang ancur itu enggak dihitung). Waktu itu sih, aku ngasih judul "Buku Emas Ajaib", tapi sekarang kuganti jadi "Out of The Book" (Plesetan out of the box).

Setelah sesi bertanya, masuk sesi foto. Dan yang bikin aku seneng banget waktu itu adalah kak Izzati ada di sebelah kananku dan ngerangkul aku.. AAAAAAAAAAAAAAAAAAA!! ASDFGHJKL!! hhoashdoahohohohshdohohas!! Pokoknya aku mau meledak deh waktu itu.

Sebelum balik ke asrama, kami ngantri buat dapetin tanda tangannya kak Izzati. Aku nyesel aku enggak bawa buku Rainesshoodnya. Jadi aku cuma minta tanda tangan di buku tulis THEATREku.

Pas perjalanan ke asrama, aku enggak nemuin Intan. Untung aja aku nanya kak Tiara di mana Intan. Kalau enggak aku bakalan balik lagi ke kelas buat nyariin Intan. Intan sakit dan sekarang udah ada di kamar.

Waktu sampai di kamar aku agak khawatir. Intan katanya pusing banget dan sempet berpikir buat pulang hari ini juga. Tapikan sayang..

Kami diberi waktu istirahat di kamar buat mandi, sholat, dan hal lainnya. Waktu kami makan malam, aku langsung ngambilin Intan teh hangat biar Intan tambah sehat dan bisa ikut seluruh kegiatan sampai akhir. Intan enggak nafsu makan dan cuma mau makan sop aja.

Selesai makan, kami disuruh ke lapangan di belakang asrama buat games lagi.
Dan~ lagi-lagi kami disuruh baris. Setelah lencang depan, lencang kanan, balik kanan, lencang depan, lencang kanan, dan balik kiri (Iya, balik kiri. Iya-iya.. Balik kiri tuh enggak ada. Tapi di sini disuruhnya gitu kok). Sekarang ada 10 barisan dan satu barisnya ada 4 orang. Setiap 2 barisan jadi 1 kelompok. Jadi ada 5 kelompok deh (Iya.. viewers juga bisa ngituung!). Kelompokku kelompok 2. Karena aku sama Intan dan Arum satu barisan, kami bukan hanya temen sekamar lagi, tapi temen sekelompok juga. Di kelompok kami ada Tata, kak Annet (Danneta), kak Beta, sama kak Ria (Izzatul).

Games kali ini adalah games menulis berantai. Setelah kak Anjar bacain tata tertibnya, dia juga ngasih tau kalo kelompok yang menang bakal dapet sarapan eksklusif bareng kak Moemoe besok dan bakal dapat buku. "Pokoknya kita harus menang! Harus Menang!" kata kak Annet.. Wiih kak Annet semangat amat.

Jadi kami akan dapat 1 kata dari panitia dan harus menuliskan kalimat yang ada kata itu di dalamnya dan karena namanya menulis berantai, orang selanjutnya harus memikirkan bagaimana caranya kalimatnya bisa nyambung sama kalimat sebelumnya.

Gara-gara kak Anjar berulang-ulang bilang, "Posisi menentukan prestasi", aku yang awalnya ada di posisi ke-6, pindah ke posisi ke-4. Enggak kenapa-kenapa sih dengan posisi ini. Hanya aja angka 4 itu bulan kelahiranku. Heheh :v

Kalau enggak salah, posisi kami dari depan itu; Arum, Fatimah, Kak Annet, Aku, Tata, dan 3 orang di belakang Tata aku enggak inget.

Karena Arum ada di paling depan. otomatis nasib kelompok 2 ada di tangannya.

Arum disuruh nunjuk satu kata di buku KKPK yang lagi dibuka secara acak sambil tutup mata. Nanti diliat telunjuknya ada di atas kata apa. Dan Arum dapat...

Manchaster.

WHHAAAT!!??? Kok bisa sih dapet kata itu :vvvvv
Apa yang harus kulakukaaaaaaan!???? Tidaaaaaak!!! *Plak* *Ditampar viewers karena lebay*

Okay.. Karena katanya adalah Manchaster, enggak akan jauh-jauh sama sepak bola atau kota. Waktu itu kalau enggak salah Arum nulis, "...Sebentar lagi Manchaster United akan mengikuti pertandingan...". Berarti cerita kami seputar pertandingan sepak bola.

Fatimah dapat kata dari lagu yang dia nyanyiin. Kak Annet dapat kata dari buku KBBI. Dan aku..

Dapat kata yang awalannya dari suku kata terakhir namaku.

"Nama kamu siapa?" tanya kak Anjar,
"Ailsa"
"Berarti 'Sa'. Cari kata yang awalannya 'Sa'"
Aku yang saat itu udah stress level akut jadi enggak bisa mikir jernih dan cuma bisa jawab asal, "Sapu"
"Oke, Sapu ya"

Aku tuh dodol banget siiih.. Harusnya suatu yang lain gitu.. Sapu?? Kenapa enggak "Saku" aja?? Biar bisa "Saku wasit bolong sehingga kartu-kartunya berceceran dan dia tidak bisa memberikan kartu apapun". Gitu keeek.. Duh.. dodol!

Arum dan Fatimah lumayan beruntung karena dikasih waktu 2 menit buat nulisin kalimatnya. Begitu sampai ke kak Annet, waktunya dipangkas setengahnya jadi semenit! Duuh.. Akukan enggak bisa nulis cepet-cepet.

Waktu disuruh mulai, aku nulisinnya tergesa-gesa dan serius.. aku stress banget. Duh, pokoknya terserah deh. Pokoknya nulis "Sapu" aja di kalimatku.

Pas waktunya habis, kalimatku masih butuh satu kata lagi dan aku.. nekat nulisinnya cepet-cepet dan sudah pasti kata terakhir itu bentuknya ancur. "Eiit selesaiin dulu" kak Moemoe yang tau aku nekat nulisin kata setelah waktunya habis, melotot. Tapi untungnya dia bilang gitu pas di saat aku selesai nulis huruf terakhir di kata itu. Dengan majang wajah tak bersalah aku bilang udah. "Hah? Udah? Eh, dia tepat waktu enggak sih?" kak Moemoe nanya ke kak Tiara sambil nunjuk aku dan kak Tiara bilang aku tepat waktu. Yes! Kelompokku enggak akan dihukum gegara aku.

Setelah keadaan mulai tenang, kak Anjar mulai bacain kalimat-kalimat orang-orang di posisi ke-4. Aku udah pasrah aja deh pas kak Anjar bacain kalimatku. "Pada saat pertandingan, angin berhembus kencang menerbangkan sapu ke.. lapangan?" dan sontak semua temen-temenku ketawa. Aku cuma diem aja sambil ketakutan. Tapi aku jadi pede lagi begitu kakak-kakak panitia pada tepuk tangan.

Waktu aku balik ke barisan kelompokkupun, masih banyak yang ketawa. "Kamu dapet ide dari mana sih?? Lucu banget" tanya Meiza yang saat itu ada di sebelahku karena dia kelompok tiga. Aku geleng-geleng aja.

Setelah orang di posisi terakhir selesai nulis kalimat, langsung dibacain deh cerita-cerita kami. Aku jadi geli sendiri deh dengernya. Lucu-lucu. Kelompokku lucunya itu ada di kalimat, "Pada saat pertandingan, angin berhembus kencang menerbangkan sapu ke lapangan. Sapu itu mendarat di depan pelatih yang sedang makan mie di kantin". Perasaankan tadi mendaratnya di tengah lapangan, kok ada kantin?? Hwahahah. Dan ditambah lagi dengan kata-kata, "Hasil pertandingan dihitung dengan rumus trigonometri". Cerita kami sungguhlah greget :vvvv

Tapi belum diumumin langsung sih siapa yang jadi juaranya. Ada games lagi tapi buat panitia. Mereka disuruh ngambil sebuah kertas dan harus memperagakan apa yang ada di kertas itu. Aku bahagia banget di situ. Karena yang menderita akhirnya bukan kami-kami aja para perserta. Tapi panitia juga  ikutan menderita. Hwaaaahahahahah!! Biar fair doongs..

Yang paling kuinget itu, kak Nirra. "Perankan orang yang lagi sakit perut dan lagi ngelukis di bawah air terjun". Awalnya dia pegang-pegang perut kayak orang mules, terus memperagakan orang yang lagi ngelukis, dan akhirnya..

..keramas..

Aku juga inget kak Tiara yang bilang, "Ya Allah.. harga diri gue..". Dan kak Anjar juga bilang, "Hari ini gue bukan cuma ngorbanin harga diri, tapi juga clip on gue". Apalah. Pokoknya kocak.

Terakhir, ada 10 perserta yang sukarela maju kedepan buat meranin sesuatu. Aku sih enggak mau maju meski diiming-imingin buku sekalipun berhubung kalimatnya aneh semua. Bener aja, kalimatnya adalah, "Perankan pesepak bola terkenal yang terkena panu, kudis, kurap".

Semua berjalan cukup menarik (Tapi enggak semenarik kakak-kakak panitia tadi), sampe akhirnya yang harus memerankan itu namanya Sulthan (Waktu itu aku sama sekali gak tau dia itu siapa). "Yak! Yeah! GOOOOOLL!! Panuku?" bruk!

Yak saudara-saudara, dia menjatuhkan dirinya layaknya pingsan. Waktu itu sih, komenku, "Jih, Nekat amat. Apa enggak sakit??". Tapi kalo sekarang, "HWAAAAAAHAHAHAHAH!!! Replay dong.. Replay.. Enggak keliatan tadi".

Pokoknya, setelah semua orang itu selesai memerankan pesepak bola yang kena panu, kudis, kurap, akhirnya pengumuman. "Ada 2 kandidat. Yang satu menghibur, yang satunya lagi runut dari awal sampai akhir. Menghibur juga sih" kata kak Moemoe yang mewakili panitia.

Dan yang jadi juara adalaaaaaaah~ kelompoknya Meiza, kelompok 3.

Pas pengumuman itu, kak Annet ngelirik ke aku dengan tatapan, "Yaah.. Enggak menang". Tapi enggak apa-apakan.. sudah berusaha.

Jadi kelompok lainnya cuma ngeliatin mereka ber-8 dapet buku dan difoto-foto om photographer.

Sebelum kami balik ke asrama buat istirahat tidur, kak Moemoe ngasih tau kalo nanti ada lomba bikin plot dan 5 plot terbaik akan diminta untuk meneruskan ceritanya jadi novel dan akan terbit tanpa seleksi. Tapi sebelumnya.. Plot itu apaan? "Plot itutuh kayak gini nih. Dodi ke pasar buat beli minyak zaitun. Di pasar, Dodi ketemu sama orangutan yang lagi nonton Manchaster". Okay, jadi gini.. Kelompokku terkenal dengan Kelompok Manchaster, kelompoknya Meiza jadi Kelompok Zaitun, kelompoknya Sulthan jadi Kelompok Orangutan.

Dan setelah pengumuman itu, kami dipersilahkan kembali ke kamar masing-masing buat tidur..

Sebenarnya hari ini bukan sampai di sini aja karena masih ada ngobrol-ngobrol di ruang makan. Tapi skip ajalah, ya..

(Hari kedua nyambung di pos berikutnya, yah.. Dadah!)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar